Ada beberapa hal dalam hidup ini yang jarang-jarang ingin dilakukan orang kebanyakan dan terkadang saya menjadi bagian orang kebanyakan itu, hehe. Namun, sejak bergabung dalam dunia kampus yang barangkali setiap mahasiswa punya deskripsi yang berbeda tentang dunia kampus, yaa versi masing-masing, saya lebih-kurang mengalami transform yang cukup mengagumkan (buat saya pribadi). Saya setidaknya tidak lagi menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang) atau jenis mahasiswa lainnya, namun saya juga tidak punya permisalan yang pasti tentang transformasi saya seperti kupu-kupu tadi misalnya, hehe.
Hidup di rantau, jauh dari orangtua yang selalu bersedia menjadi active alarm bagi kita memang sulit pada tahun pertama perkuliahan, tak jarang kita larut. Larut yang kejauhan malah. Misalnya, ketika bersama orangtua kita selalu shalat subuh karena kita punya alarm pribadi yang memang berbeda dengan alarm lainnya, tapi sepeninggal mereka yang jauh-jauh mengantar kita dari kampung justru shalat subuh yang selalu menjadi petuah siang-malam dari mereka kita tinggalkan, bahkan kita tidak hanya bicara tentang orangtua ketika kewajiban itu kita tinggalkan, Allah SWT? Tuhan kita?
Oke, semisalan itulah kita sekarang, yang disebut-sebut mahasiswa itu loh!
Ya, jauh dari orangtua tak jarang membuat saraf-saraf otak saya jauh lebih aktif dan peka. Hm, karena mereka adalah motivasi terbesar saya untuk studi yang saya kejar-kejar targetnya ini. Saya menjadi lebih terbuka dalam berbagi pendapat, mendengarkan (yang memang hobi saya), memberi dan menerima umpan balik dimana semua ini saya temukan dalam perkuliahan.
Satu atau banyak hal yang saya mulai sadari adalah hidup ini adalah pendidikan yang menyediakan kita banyak trik untuk memberi respon-respon pada lingkungan. Everything that is provided by nature is education. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk diam dan statis bahkan stuck. Nah, ini yang saya sebut dengan hal yang jarang-jarang ingin dilakukan oleh orang kebanyakan, karena kita lebih senang menikmati apa-apa yang disediakan alam. Kita tidak menjadikannya sesuatu dalam tangan kita, terjebak lebih mendominasi pilihan setiap orang ketika berhadapan dengan hal-hal seperti ini. And I think, come on! Ada banyak hal yang bisa dikreasikan (oh, saya juga meneriaki diri sendiri sepertinya).
Bahwa jadikan diri kalian menjadi alternatif-alternatif yang tidak dipikirkan orang kebanyakan, bahwa sarjana bukan satu-satunya tujuan yang ingin kita genggam dalam tangan kita. Pikirkan juga apa yang akan kita lakukan dengan kesarjanaan yang kita perjuangkan dan kita peroleh suatu hari nanti, karena tomorrow is a mystery and yesterday is history. Saya percaya semua orang bisa, mereka bisa menjadikan kemarin sebagai kenangan yang patut diperhitungkan sejarah untuk dicatat dan menjadikan besok sebagai temuan indah dalam pembuatan jejak sejarah. Ya, meski semuanya tidak selalu indah. Tapi, itu yang saya sebut harmonisasi :)
..dan ketika saya menuliskan ini, berharap kalian semuanya membaca, mendengarkan hati masing-masing, memperbarui visi-misi, berpikir untuk perubahan, perhatikan apa yang disediakan alam, kreasikan, memimpin diri kita sendiri, melepas jebakan-jebakan, melafalkan doa-doa, serta berikan kesempatan pada kaki kita untuk terus membuat jejak. Biarkan tulisan ini, abaikan jika perlu because it just about share thoughts from me to all of you, guys.
Enjoy!
Mashitha (Calon sarjana dan calon istri orang)
0 komentar:
Posting Komentar