There is no way to follow..
Itulah suasana galau maksimal ketika UTS dan UAS. Semua nafsi-nafsi kayak akherat, ya Allah ya Rabb! Ditambah lagi prepare yang unwell, main action-oriented aja. Padahal setiap ujian dan tes di kampus itu semuanya time-based. Cari mati sih kata lainnya. Tapi what I gotta do ketika tugas kuliah aja harus ada yang ingetin atau besoknya selamat bengong aja karena sama sekali lupa.
UTS dan UAS adalah bagian yang tidak disenangi sebagian besar mahasiswa termasuk saya. Tapi yang namanya di dunia ini ga ada yang gratis ya mau diapakan lagi, ya kan? Mau dapat nilai ya resikonya belajar dulu, begadang dulu, garuk atau manjat dinding dulu (haha!), intinya have to struggle so much lah. Tapi nih ya, tapi nih..sebagian besar mahasiswa tidak suka berusaha sekeras itu, taunya cuma teror dosen untuk memberi nilai yang bagus atas kemalasan dan alasan-alasan mereka. Kemarok!
Setelah midterm test Psikologi Industri dan Organisasi saya serasa baru ditampar sama papan tulis, kursi, meja, buku, pulpen, pensil, kertas dan alat-alat ATK lainnya atas kemalasan saya selama ini. I lost myself. Fokus saya hilang. Saya seperti komputer yang telah terprogram untuk melakukan self-destruction ketika semua kegiatan saya selesai. Setiap saat seperti itu. Entah apa yang saya lakukan sampai jadi begini. Haha!
Ada yang berbeda pada diri seseorang ketika dia sedang dalam keadaan tertentu. Keadaan tertentu itu bisa jadi keadaan bermasalah bisa jadi tidak. Most of all sih keadaan bermasalah ya. Saya merasa berbeda ketika duduk di kelas saat UTS Psikologi Industri dan Organisasi, kasus saya adalah keadaan tertentu yang bermasalah. Mengapa masalah? Karena saya tidak seperti saya yang biasa yang well prepared untuk ujian atau untuk situasi lainnya. Saya tidak siap menghadapi apapun beberapa waktu ini, semuanya hanya bermodal; NEKAT.
Saya merasa bersalah? Tentu. Saya tidak akan mengulanginya? Belum tentu (HAHA!). Mengingat semua yang bertumpuk di dalam rak memori saya membuat kebosanan itu mau tidak mau terus menjadi. Ya, saya yang membuatnya ada, saya yang membuatnya sendiri. Saya cukup sadar karena saya tidak pernah mencicipi alkohol dan kehilangan kesadaran, hehe. Under spell? Ih wow, magic is exist gitu maksudnya?
Lagi-lagi, mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang satu ini mengalami masa yang absurd dengan tingkat abstraksi unyu maksimal. Saya hanya bisa berdoa semoga hal ini tidak dialami mahasiswa Bimbingan dan Konseling lainnya. Bagilah fokus yang sama pada apapun namun porsi kerjanya saja yang disesuaikan (Saya bagi rahasia belajar saya ini lho, HAHA! -_-'). Hanya jangan hilang fokus, macam saya ini.
You must be there to smile with your eyes
You must be there to laugh with your heart
Although it is hard and becomes harder everyday, fight!
Mashitha (The next world traveler and dollars maker)
3 komentar:
masa masa suram itu akan segera digantikan jadi musim bunga :)
ya ampun bahasa inggrisnya, gak ngerti gue mashii halahaaa
Kak Fitra: Aamiin o:)
Bro Muarrief: Poor ya bro :p
Posting Komentar