Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 09 Mei 2012

Perkembangan Bayi Neonatal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai berumur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti mengenainya. Menurut psikologi, bayi merupakan periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat bergantung pada orang yang merawat sang bayi. Maka daripada itu, makalah ini akan membahas bagaimana pelayanan orang dewasa (dalam hal ini orangtua) terhadap bayi dan reaksi bayi terhadap pelayanan bayi yang diberikan orangtuanya.
Perkembangan bayi selalu penting bagi para orang tua. Kemampuan komunikasi yang terbatas pada bayi membuat para orang tua terkadang kesulitan dalam memahami apa yang diinginkan bayinya. Bahkan terjadi miscommunication antara keduanya dan terjadi kesalahpahaman dalam pemenuhan kebutuhan.

Kesan tidak berdaya seorang bayi ditunjukkan melalui cara dia berkomunikasi, caranya menanggapi rangsang serta cara bayi tersebut makan, dan lain sebagainya. Pada usia 0-1 tahun ini adalah masa yang penting untuk perkembangan dasar yang sempurna bagi bayi dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan bayi dan apa yang seharusnya orangtua lakukan terhadap tumbuh-kembang buah hatinya.

BAB II

RUMUSAN MASALAH

2.1 Pengaruh Proses Kelahiran Terhadap Perkembangan Bayi

Perkembangan dan penyesuaian diri pada bayi tergantung pada banyak kondisi, bahkan telah dimulai sejak ia masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Apakah faktor suasana hati sang ibu ketika mengandung ataukah keadaan gizi ibu dan lain sebagainya. Kemudian kondisi seperti berlanjut pada kehidupan pasccanatal bayi sehingga mempengaruhi penyesuaian dirinya. Masing-masing kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Pranatal

Kondisi pertama yang mempengaruhi penyesuaian diri yang dilakukan bayi pada kehidupan pascanatalnya adalah jenis lingkungan pranatal yang dialaminya (Hurlock: 1980). Ketika lingkungan pranatal baik dan sehat maka akan memberikan penyesuaian diri yang baik pada kehidupan pascanatal kelak.

Di sisi lain, ada macam-macam gangguan di dalam rahim yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan yang terpaksa dan memberikan pengalaman ‘luka parah’ pada bayi, atau karena perawatan yang tidak maksimal yang dilakukan orangtua disebabkan kemiskinan atau acuh tak acuh yang seringkali menyebabkan kondisi-kondisi kurang menyenangkan berkembang di dalam lingkungan rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan mengakibatkan kerumitan selama persalinan, keduanya memiliki andil dalam mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi.

Kekurangan gizi pada ibu selama kehamilan menyebabkan kelahiran prematur (lahir lebih cepat sebelum masuk 9 bulan), mati pada saat dilahirkan atau beberapa hari pertama setelah dilahirkan.

2. Jenis Persalinan

Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri pada masa pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi. Schwartz mengatakan ‘kelahiran merupakan proses kejam yang membahayakan kehidupan dan kesehatan anak’ (91). Ada lima macam persalinan, sebagai berikut:

1) Alamiah atau spontan

Pada persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin dalam hubungannya dengan alat-alat reproduksi ibu mempermudah bayi lahir secara normal, dengan posisi kepala di bawah.



2) Sungsang
Dalam persalinan sungsang, bokong keluar lebih dahulu yang kemudian disusul oleh kaki dan akhirnya kepala.



3) Melintang

Posisi janin melintang dalam rahim ibu. Jika posisi janin tidak berubah sampai proses kelahiran maka akan digunakan alat-alat untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim.


4) Alat

Jika janin terlalu besar sehingga tidak dapat keluar secara spontan atau kalau posisinya berkemungkinan besar sulit untuk keluar, maka harus dipergunakan alat untuk membantu persalinan.


5) Pembedahan caesar

Ketika proses persalinan normal tidak memungkinkan untuk dilakukan maka bedah caesar adalah solusi lainnya. Bedah caesar dilakukan karena berdasarkan hasil USG (Ultrasonografi) bahwa akan terjadi komplikasi jika bayi dilahirkan secara normal. Maka, bayi harus dikeluarkan melalui pembedahan dinding perut ibu.



Meskipun ada lima jenis persalinan seperti yang telah diuraikan di atas, kelahiran dengan persalinan normal memberikan pengaruh yang baik terhadap kehidupan pascanatal bayi dan begitu juga sebaliknya jika bayi mengalami persalinan dengan alat ataupun bedah caesar maka bayi tersebut akan sulit menyesuaikan dirinya dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan dan lahir dengan persalinan normal pula.

Terdapat banyak bahaya yang dihubungkan dengan persalinan menggunakan alat dan bedah caesar dibandingkan dengan persalinan spontan. Semakin sulit persalinan semakin besar kemungkinan terjadinya kerusakan dan semakin parah kerusakan yang terjadi.

Bayi yang lahir dengan pembedahan caesar menjadi bayi yang pendiam, tidak banyak menangis dibandingkan dengan bayi yang lahir spontan, bayi caesar juga terlihat lebih lesu dan reaktivitasnya menurun. Akibatnya, umumnya bayi tersebut biasanya membuat penyesuaian diri yang lebih baik pada lingkungan pascanatal, kecualio bila mereka mengalami kesulitan pernapasan yang dapat meyebabkan kerusakan otak sementara atau selamanya. Kematian neonatal lebih sering terjadi di antara bayi-bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar daripada yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat-alat.

3. Pengalaman Persalinan
Kondisi yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi yang selanjutnya adalah pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan persalinan yang dialaminya. Ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal, yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan selama proses persalinan dan mudah atau sulitnya bayi dapat bernapas.

Bayi yang ibunya harus banyak minum obat selama proses persalinan menunjukkan perilaku yang kurang teratur dan tampak mengantuk selama tiga hari atau lebih setelah dilahirkan, dibandingkan dengan mereka yang ibunya hanya sedikit minum obat atau tidak menerima obat-obatan sama sekali. Federman dan Yang, misalnya, melaporkan bahwa efek pada penyesuaian diri bayi dapat berlangsung lama sepanjang bulan pertama setelah lahir (33).

Mudah tidaknya bayi bernapas setelah lahir juga mempengaruhi penyesuaian diri. Jika terjadi gangguan dalam penyediaan oksigen untuk otak sebelum atau selama persalinan anoxia, maka bayi akan mati. Andaikan pun hidup, mungkin ia akan menderita kerusakan otak sementara atau selamanya, meskipun hal ini baru terlihat setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah lahir (39).

Meskipun anoxia dapat terjadi pada saat persalinan, tetapi lebih sering terjadi pada persalinan cepat, yaitu persalinan yang berlangsung kurang dari dua jam.

4. Lamanya Periode Kehamilan

Sedikit sekali bayi yang dilahirkan tepat 280 hari setelah terjadinya pembuahan. Mereka yang dilahirkan sebelum waktunya disebut dengan bayi-bayi prematur sedangkan yang lahir terlambat dikenal dengan sebutan postmatur.

Bayi yang lahir terlambat jarang terjadi dibandingkan dengan masa-masa yang lalu, karena sekarang sudah dimungkinkan untuk merangsang persalinan kalau hasil pemotretan sinar X menunjukkan bahwa janin sudah cukup besar dan cukup berkembang untuk menyesuaikan diri dengan baik pada kehidupan pascanatal. Persalinan yang dirangsang juga dimaksudkan sebagai usaha mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi-komplikasi dan luka-luka dalam proses persalinan.

Banyak penelitian tentang bayi prematur menggunakan rendahnya berat badan sebagai kriteria utama. Kini diketahui bahwa berat badan bukanlah satu-satunya kriteria menentukan prematuritas. Kriteria lain adalah usia kehamilan, panjang badan, pengerasan tulang, lingkar kepala, iritabilitas, refleks, keadaan gizi dan penilaian neurologis.

Bayi prematur biasanya lebih cepat dan lebih berhasil menyesuaikan dengan lingkungan pascanatal dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup umur, kecuali terjadi kerusakan pada persalinan.

Bayi-bayi yang belum cukup umur biasanya mengalami komplikasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan pascanatal dan ini dapat sangat mempengaruhi penyesuaian mendatang.

5. Sikap Orang Tua

Sikap orang tua merupakan kondisi kelima yang mempengaruhi jenis penyesuaian bayi pada kehidupan pascanatal. Jika sikap orang tua kurang menyenangkan, apa pun alasannya, hal ini tercermin dalam perlakuan terhadap bayi yang akan menghalangi keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal. Demikian sebaliknya, yaitu interaksi antara orang tua-bayi tidak ditandai oleh ketegangan emosional dan kegelisahan.

Meskipun ibu memiliki peranan yang lebih dominan, namun sikap ayah dalam menentukan penyesuaian diri bayi tidak bias diabaikan begitu saja. Secara tidak langsung peran ayah menjadi penting mengacu pada pengaruhnya terhadap sikap ibu. Ayah yang hadir pada saat persalinan biasanya mempunyai sikap yang lebih menyenangkan terhadap anak mereka daripada mereka yang tidak.

6. Perawatan Pascanatal

Ada beberapa aspek perawatan pascanatal yang mempengaruhi penyesuaian diri bagi bayi. Pertama, bayi yang baru lahir yang terbiasa dengan lingkungan yang stabil sebelum dilahirkan dimana kebutuhan tubuhnya secara otomatis terpenuhi tanpa adanya usaha, sekarang harus bergantung pada orang-orang yang ada di sekelilingnya karena yang mampu ia lakukan adalah menangis ketika ia membutuhkan sesuatu.

Aspek kedua adalah jenis dan banyaknya rangsangan yang diberikan. Terbatasnya waktu perawat yang tidak dapat memberikan perhatian secara penuh kepada bayi menyebabkan kedua orang tua hanya memberikan rangsangan yang minim seperti mengayun-ayun bayi, diajak bicara dengan bentuk rangsangan lainnya.

Ketiga, derajat kepercayaan orang tua, terutama para ibu dalam melaksanakan tugasnya sebagai orang tua dengan memuaskan. Banyak orang tua yang kurang yakin pada kemampuan mereka untuk merawat bayi-bayi mereka setelah keluar dari rumah sakit, terutama mengahadapi bayi pertama atau bayi yang belum cukup umur atau bayi yang cacat fisiknya.

Pada poin ini, dijelaskan pengaruh-pengaruh proses kelahiran terhadap perkembangan bayi, bagaimana lingkungan prenatal yang baik bagi bayi sehingga stressor bayi dalam persalinannya bisa ditekan ke bawah. Periode kehamilan juga menentukan perkembangan bayi, bayi prematur, lahir tepat pada waktu dan postmatur memiliki perbedaan dalam perkembangan dan adaptasi di lingkungan pascanatalnya.

2.2 Kebutuhan Bayi dan Pelayanan Orang Tua

Kebutuhan dasar manusia merupakan kebutuhan emosi, yang mau tak mau harus dipenuhi. Begitu juga dengan bayi pascanatal yang kebutuhan dasar emosionalnya harus terpenuhi, 3 kebutuhan dasar tersebut adalah:

1) Kebutuhan akan rasa aman

Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang makin negatif. (Abraham Maslow)

Menurut Dr. Gary Chapman, mengatakan kita semua memiliki tangki cinta yang harus diisi, pada anak tangki ini diisi oleh orang tuanya. Anak yang tangki cintanya penuh cenderung menyukai dirinya sendiri, tenang dan merasa aman.

2) Kebutuhan untuk mengontrol

Di sisi lain, timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization). (Maslow) 

Ini merupakan cara bayi mencari identitas dirinya, kemudian akan ada apresiasi yang cenderung bebas pada bayi (Ex: melakukan hal yang salah dan terus mengulanginya karena orang tuanya melarang perbuatannya itu). Oleh orang tua, tindakan bebas ini membutuhkan perhatian dan pengambilan kontrol dari orang tua.

3) Kebutuhan untuk diterima

Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and love needs). Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai. Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya "akar" dalam masyarakat. Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dan lain-lain. Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang bersangkutan. (Maslow)

Dari penjelasan di atas terdapat peringatan keras bagi orang tua yaitu ‘Jika anak-anak merasa tidak dicintai dan diterima oleh orang tuanya, mereka akan terdorong untuk mencari cinta dan penerimaan di semua tempat yang salah’.

Kebutuhan-kebutuhan dasar ini sangat membutuhkan peranan orang tua, karena orang tua merupakan orang dewasa yang terdekat dengan bayi dan yang paling bertanggung jawab terhadapnya. 

Sehubungan pelayanan orang tua kepada bayi, orang tua sebaiknya memberikan pelayanan perawatan pada bayi sampai usia 40 hari. 1) Memberikan perawatan pada bayi baru lahir dengan mempertahankan kehangatan, mengeringkan dan meyakinkan bahwa jalan nafas efektif 2) Mengidentifikasi permasalahan pada bayi baru lahir 3) Melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi 4) Melakukan pijat bayi 5) Melakukan imunisasi bayi 6) Melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan monitor kondisi yang abnormal pada periode transisi. Semua kegiatan pelayanan ini diberikan untuk 40 hari pertama selain kebutuhan-kebutuhan dasar yang telah disebutkan di atas.

2.3. Penyimpangan Tingkah Laku Jika Kebutuhan Bayi Tidak Terpenuhi atau Dipenuhi dengan Cara yang Salah

Gejala penyimpangan perilaku dapat dilihat melalui gejala yang tampak, karena tidak terpenuhinya atau salahnya pemenuhan kebutuhan ketika anak masih bayi. Masalah awal pada tiga area perkembangan utama yaitu; perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi. Ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Susah diatur dan diajak kerja sama

Membangkang, suka semaunya sendiri, mulai tidak mau ini dan tidak mau itu, dan sebagainya. Ini terjadi karena kebutuhan untuk mengontrolnya tidak terpenuhi dengan baik. Ketidakpercayaan orang tua akan kemandirian anak menjadi penyebab utama dalam hal ini.

2. Kurang terbuka pada orang tua

Adanya figur pengganti dalam kehidupan anak (Ex: teman) menjadikannya tertutup pada orang tuanya sendiri. Tidak maksimalnya pemenuhan kebutuhan rasa diterima menimbulkan karakter ini pada anak.

3. Menanggapi negatif

Harga diri anak yang terluka menjadikan dia anak yang menanggapi segala sesuatu dengan negatif. Harga diri yang rendah merupkan cara untuk mencari pijakan untuk menaikkan harga diri, dengan menanggapi segala sesuatunya dengan negatif yaitu dengan mengejek orang lain merupakan cara bagi anak untuk menaikkan harga dirinya yang rendah dan terluka.

4. Menarik diri

Ketika anak mulai senang menyendiri, asyik dengan dunianya sendiri dan tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya di sanalah masa anak mulai menarik diri dari kehidupan social. Sebagai orang tua mulailah mencari pendekatan lain agar anak tidak terus menjauh dan terus menarik diri.

5. Menolak kenyataan

Masih mengenai harga diri, anak yang ditolak di dalam keluarga, yang kehadirannya tidak diinginkan pasti selalu menolak kenyataan dan merasa rendah diri akan kemampuannya. Disiplin yang salah menyebabkan hal ini terjadi, untuk itu pemenuhan kebutuhan dasar itu penting dilakukan oleh orang tua.

6. Menjadi pelawak

Mencari pengakuan dan penerimaan di tempat yang salah adalah salah satu karakter anak yang pemenuhan kebutuhannya ketika bayi tidak maksimal bahkan salah. Menjadi pelawak merupakan salah satu cara bagi anak untuk mencari penerimaan di lingkungannya selain rumah. Hal ini jika terjadi sesekali tidak menjadi masalah, namun jika ini terus berlanjut maka ada yang salah dalam perkembangan anak tersebut.

Adanya gangguan perilaku ini tidak lain tidak bukan penyebabnya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada bayi, tidak maksimal bahkan salah dalam cara pemenuhannya. 

Lebih jauh, pemenuhan yang tidak maksimal bisa berefek sangat buruk pada anak, seperti skizofrenia yaitu ketidakseimbangan pada otak. Meskipun masih jarang terjadi dan sulit didiagnosis, namun hal ini dapat terjadi pada anak yang kebutuhan-kebutuhannya tidak terpenuhi atau dipenuhi dengan cara yang salah. Karena timbulnya terlihat ketika anak mulai menarik diri secara sosial dan komunikasi, dan mengekspresikan perilaku yang tidak disadarinya.

Namun, ada perilaku-perilaku yang dianggap wajar terjadi pada anak yang pada dasarnya merupakan salah satu akibat dari pemenuhan kebutuhan yang salah oleh orang tuanya, seperti berperilaku agresif di dalam kelompok bermainnya, bersikap sangat pemalu dan sebagainya. Jika diteliti lebih jauh, tentu banyak ditemukan kesalahpahaman dalam cara pemenuhan kebutuhan sehingga berakibat pada perkembangan anak.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa bayi merupakan masa yang sangat perlu diperhatikan tumbuh kembangnya. Sejak masa prenatal (sebelum kelahiran) sampai masa pascanatal (setelah kelahiran) menjadi tolak ukur perkembangan bagi bayi 0-1 tahun. Dalam prosesnya, bayi-bayi mungil ini sangat bergantung pada orang dewasa yang bertanggung jawab atasnya. Orang dewasa (baca: orang tua) inilah yang akan menentukan baik tidaknya perkembangan si anak kelak.

Seperti yang telah dipaparkan di dalam makalah ini mengenai pengaruh proses kehamilan sekiranya telah disampaikan, yang mana jenis persalinan ikut memberi sumbangsih terhadap perkembangan bayi pascanatal. Kemudian mengenai kebutuhan-kebutuhan bayi serta penyimpangan perilaku jika kebutuhannya tidak dipenuhi secara benar.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan dasar yang bersifat emosional penting untuk diperhatikan karena jika tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan perilaku pada anak kelak. Penyimpangan-penyimpangan perilaku ini tidak hanya mengganggu orang tua, namun ini juga mengganggu anak itu sendiri di mana perkembangannya akan terhambat dan terjadi banyak ketidaksinkronan dalam tumbuh kembangnya.

3.2 Saran

Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan bayi usia 0-1 tahun, pemakalah menyarankan untuk membaca lebih banyak referensi-referensi lain. Karena dengan banyaknya sumber bacaan, maka semakin bertambah pula wawasan kita. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar